Minggu, 14 Desember 2014

Refleksi tahun 2014



          If I may choose, so far the year of 2014 is the most remarkable period in my life. Betapa tidak, di tahun inilah aku banyak mendapatkan kesempatan untuk melihat, mengamati dan mempelajari tentang negeri ini melalui perjalanan ke beberapa kota di Indonesia. Sebelumnya, aku bak “katak di bawah tempurung kelapa”. Hanya melihat keelokan dan keistiimewaan Indonesia dari balik layar kaca dan buku-buku yang aku baca. Belum pernah menyaksikan secara langsung indahnya pesona alam bumi pertiwi. Aku hanya “terkungkung dan terkurung di kota kelahiranku,  serta “terpasung” di kota Medan, tempat menimba ilmu “essatu”. Namun di sepanjang tahun 2014 ini, jalan cerita “melihat Indonesia” seolah “terkuak” bagiku.
Mari kita mulai cerita dari daerah Sabang. Kota yang terkenal dengan keindahan alam baharinya ini memang telah lama ingin kukunjungi. Di pembukaan tahun 2014, aku akhirnya mampu menapakkan kaki di kota wisata ini. Ini memang sedikit “keterlaluan” mengingat statusku sebagai penduduk asli Aceh, lahir dan besar di Aceh. Jarak kota Sabang – daerah asalku hanyalah “sepelemparan jari”, namun baru bisa kudatangi dikala usia tak lagi berbilang jari. Selanjutnya di tahun 2014 ini, aku juga berkesempatan untuk menjadi “warga” Jakarta. Kelihatannya elit juga tinggal di Jakarta. Kesampingkan masalah kemacetan dan polusi, hanya dengan berada disini kau bisa merasakan betapa hebatnya atmosfer perkembangan, pembangunan dan pertumbuhan di kota metropolitan ini.
Cerita untuk “melihat Indonesia” sebenarnya terilhami selama mengikuti pembekalan untuk bisa “setlle” di Australia, negara yang insya Allah akan menjadi tempatku menuntut ilmu di jenjang “esdua” . Salah satu kelas favoritku (juga teman-temanku) adalah kelas cross-cultural  yang diajarkan oleh Barbara. Barbara dalam kuliah pertamanya alih-alih membicarakan tentang Australia, topik yang diangkatnya malah “to learn more about Indonesia”. Gagasan inilah yang pada akhirnya aku berkesempatan untuk “keliling Indonesia”. Ya, meski tak semua Indonesia, setidaknya itu ada. Ini tentu menambah wawasan dan pengalaman bagiku. Beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang serta Jogja kini telah kulabeli sebagai “have been visited city
Di dalam Teori pengembangan produk, kita mengenal istilah siklus hidup produk (product life cycle). Pada siklus ini, sebuah produk memiliki daur hidup mulai dari tahapan riset dan pengembangan (R&D), pertumbuhan (growth), kematangan (maturity), dan penurunan (decline). Bersandar pada teori ini, boleh jadi tahun 2014 ini merupakan periode maturity. Meski kuanggap sebagai tahun terbaik, justru disinilah situasi bisa berbalik.  Hal yang paling diwaspadai dalam masa kematangan tak lain adalah kejenuhan (saturity). Jenuh merupakan suatu kondisi “steady state”, tak bertumbuh (unprogressive) serta keadaam stagnan. Berkubang dalam keadaan stagnan akhirnya menimbulkan kejenuhan yang pada akhirnya perlahan-lahan menurunkan “mendecline” semangat dan motivasi dan menjadi anti klimaks.
Untuk mencegah anti klimaks tersebut, dalam bahasa pemasaran diperlukan inovasi dan kreativitas untuk mempertahankan keberlangsungan hidup produk. Begitu juga dengan jalan hidup yang kujalani, memerlukan kreasi untuk bisa menjadi lebih baik lagi (quality). Quality dalam konteks engineering dan management is defined as the race without finish line. Ini berarti tidak ada kata terbaik, tapi akan selalu ada yang lebih baik. Dalam konteks ini sesuatu akan tumbuh dan terus tumbuh menjadi lebih baik dan akan terus tumbuh menjadi lebih baik lagi (continuous improvement). Semoga Aku bisa menjadi menjadi manusia Kaizen yang selalu berprinsip pada continuous improvement  yang ternyata bersumber pada ajaran Nabi agung Muhammad SAW dalam teorinya menjadi manusia yang beruntung. Manusia yang kehidupannya hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik daripada hari ini.
Selamat ulang tahun untukku sendiri dan bagi yang berultah hari ini J

 NB : Jika pada ulang tahun lalu aku nyaris mendapatkan tiket gratis Garuda, Insya Allah tahun ini aku akan mendapatkan tiket Qantas "Garudanya" Australia :)