Tahun 2015 mendatang
tidak akan pernah lagi sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015,
Asia Tenggara, khususnya Indonesia akan memasuki fase baru (new era of globalisation) yang disebut
dengan ASEAN Economic Community (AEC)
2015. Dengan diberlakukannya AEC 2015 tersebut, batas kawasan dan wilayah
menjadi kabur. Sehingga bukan lagi sebagai hambatan dan penghalang , yang tingkat
persaingan dan kompetisi di kawasan regional
ASEAN menjadi semakin tinggi
dan kompetitif.
Pemberlakuan
Skema AEC di tahun 2015 mendatang akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk
memasarkan berbagai keunggulan dalam negeri (Competitive advantage of Indonesia) secara lebih luas dan bebas
kepada masyarakat ASEAN. Namun disisi yang lain, ini juga sekaligus menjadi
tantangan berat bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi persaingan dengan
negara-negara ASEAN.
Untuk
menjawab tantangan tersebut, tidak ada cara yang lebih baik yang harus
dilakukan Indonesia, khususnya pihak pemerintah, kecuali dengan mempersiapkan
sumber daya masyarakat Indonesia yang berkualitas, tangguh, berintelektual,
mandiri serta berintegritas tinggi. Ciri manusia ini hanya dapat diperoleh apabila
SDM-nya dibekali dengan pendikan dan pelatihan yang berkualitas. Pendidikan dan
pelatihan menjadi komponen penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas serta berdaya saing global. Hal ini bukanlah sebuah wacana belaka.
Dunia akademis telah banyak menerbitkan sejumlah penelitian dan penyelidikan
yang mengungkapkan hubungan pendidikan dan pelatihan dengan SDM yang kompetitif.
Robert M. Solow dalam teorinya “The New Growth Theory” memaparkan beberapa
faktor yang menjelaskan pentingnya melakukan investasi modal sumber daya
manusia melalui pendidikan guna membentuk SDM yang berkualitas dan memiliki
daya saing tinggi. Faktor-faktor yang dimaksud adalah :
- Pendidikan yang lebih tinggi memperluas
pengetahuan masyarakat dan mempertinggi rasionalitas pemikiran mereka. Hal
ini memungkinkan masyarakat mengambil langkah yang lebih rasional dalam
bertindak atau mengambil keputusan.
- Pendidikan memungkinkan masyarakat
mempelajari pengetahuan-pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memimpin
dan menjalankan perusahaan-perusahaan modern dan kegiatan-kegiatan modern
lainnya.
- Pengetahuan yang lebih baik yang diperoleh dari pendidikan menjadi perangsang untuk menciptakan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Dengan pertimbang di
atas, terlihat jelas bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan bagian penting
untuk membentuk SDM yang tangguh yang siap menghadapi tantangan global. Untuk
memperoleh hal tersebut tentu akan membutuhkan banyak waktu, tenaga, pengorbanan,
energi, serta biaya yang tidak sedikit. Khusus untuk hal yang disebutkan
terakhir seringkali menjadi penghambat seseorang untuk memperoleh pendidikan
dan pelatihan yang berkualitas. Namun, terdapat suatu cara untuk mengatasi
permasalahan di atas, cara yang dimaksud adalah memperoleh pendidikan/pelatihan
melalui Jalur Beasiswa.
Wikipedia.org
mendefinisikan beasiswa sebagai suatu suatu penghargaan (award) atau bantuan finansial yang diperuntukkan kepada pelajar
dalam rangka pengembangan pendidikannya. Beasiswa tersebut diberikan
berdasarkan pertimbangan dan kriteria yang beragam, yang biasanya merefleksikan
nilai dan tujuan dari pemberi atau donatur beasiswa. Sementara menurut Merriam-webster
dictionary beasiswa adalah “An amount of money that is given by a
school, an organization, etc., to a student to help pay for the student's education”.
Ada beberapa jenis atau ragam
beasiswa. Berdasarkan nilai atau jumlah beasiswa yang diberikan oleh donor,
beasiswa dapat dibedakan menjadi 2 kategori. Full scholarship dan partial
scholarship. Full Scholarship adalah
jenis beasiswa yang memberikan kompensasi kepada awardee-nya secara penuh meliputi biaya pendidikan (academic fees), biaya hidup (living cost), biaya transportasi (mobilasation travel), asuransi
kesehatan, visa, dll. Sedangkan beasiswa parsial, maka donatur hanya memberikan
sebagian dari jumlah biaya yang dibutuhkan selama masa studi, atau pemberi
beasiswa hanya menanggung biaya pendidikan saja (academic fees), sedangkan biaya lainnya seperti living cost, accommodation cost, dll dibebankan kepada penerima beasiswa.
Hal
menarik dari beasiswa adalah bahwa beasiswa bersifat diperjuangkan dan terbatas
bagi orang-orang yang benar-benar layak mendapatkannya. Beasiswa tidak datang
dengan sendirinya. Ia hadir melalui usaha, kerja keras, persiapan yang matang,
konsistensi dalam berjuang serta doa yang tiada henti. Bukanlah sebuah aib atau
cela apabila seseorang yang telah mempersiapkan segala sesuatu untuk
mendapatkan beasiswa dengan baik, beusaha dengan sungguh-sungguh, konsisten
dalam berjuang serta doa yang tiada henti, namun di akhir pengumuman ia
dinyatakan belum berhasil mendapatkan beasiswa tersebut. Sekali lagi, ini
bukanlah sebuah aib atau cela. Bukan berarti anda tidak baik, hanya disana ada
applikan lain yang lebih baik. Ingat, beasiswa itu merupakan idaman setiap
orang. Terdapat ratusan bahkan ribuan orang-orang terbaik berjuang dan berusaha
sama seperti anda untuk mendapatkan itu. Persaingannya sangatlah ketat dan
tinggi, karenanya sangat relevan apa yang dikatakan Ahmad Fuadi dalam novel triloginya
“Negeri 5 Menara” untuk menjadi pribadi yang “going an extra miles”. Pribadi yang melebihkan usaha sedikit di
atas rata-rata dari orang kebanyakan. Dengan demikian anda akan menjadi lebih
baik, bukan sekedar pribadi yang baik.
Kiat memenangkan beasiswa
Marilah kita bicara sedikit tentang
bagaimana trik dan tips untuk
memenangkan beasiswa. Setidaknya ada beberapa pengalaman yang bisa kita
pelajari dari para pemenang beasiswa yang bisa kita jadikan pedoman atau acuan.
Mereka-mereka yang telah berhasil memenangkan beasiswa telah banyak memberikan
pembelajaran-pembelajaran yang
mengarahkan kita untuk mendapatkan beasiswa. Kiat-kiat jitu yang mereka
terapkan telah banyak mereka terangkan baik melalui seminar-seminar, buku,
internet dan juga media-media sosial lainnya. Disini kita akan mencoba
merangkum beberapa kiat-kiat diantaranya.
1.
Temukan
dan tentukan Motivasi
Motivasi
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Ia
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan (Sardiman, 2007). Demikian
juga halnya dalam memenangkan beasiswa, kita harus mampu menentukan apa yang
menjadi motivasi kita dalam mencari beasiswa. Motivasi bisa diperoleh dari
sumber beragam, tergantung dari individu yang bersangkutan. Ia bisa orangtua, keluarga,
orang yang disayangi, kehidupan masa depan, tokoh inspiratif, atau hal lainnya.
Andrea Hirata (penulis tetralogi Laskar Pelangi) misalnya, Ia menjadikan sosok
Ayah sebagai sumber motivasinya. Dengan menemukan sumber motivasi yang tepat,
tokoh Ikal ini berhasil memenangkan beasiswa ke Universitas Sorbone, Perancis.
Jadi, jika kita ingin berhasil seperti Ikal, maka temukan sumber motivasi yang
tepat dan kuat untuk memenangkan sebuah beasiswa.
2.
Keyakinan
yang tinggi
Selain memiliki
motivasi yang kuat, seorang yang benar-benar layak untuk mendapatkan beasiswa
juga harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa ia akan berhasil memperoleh apa
yang diinginkannya. Dengan memiliki keyakinan yang kuat, seseorang tidak akan
mudah menyerah dan kehilangan harapan untuk menggapai sesuatu yang
dicita-citakan. Ini penting, karena seorang pemenang sejati adalah yang
memiliki jiwa untuk menjadi seorang pendaki (climber/winner), bukan seorang yang berhenti di tengah jalan ketika
menghadapi rintangan dan halangan (camper),
apalagi menjadi orang yang mudah menyerah dan memilih berhenti (quitter).
3.
Kerja
keras dan konsistensi
Tidak ada
cara dan saran yang lebih baik untuk memenangkan beasiswa kecuali dengan
belajar keras dan sungguh-sungguh. Kerja keras yang diikuti dengan konsistensi
yang baik akan membawa kita pada sebuah kebiasaan (habit). Dalam memenangkan beasiswa, habit memiliki andil besar dalam kesuksesan seseorang. Hasil dari sebuah
kebiasaan yang baik dan terus menerus adalah mengubah sesuatu yang sulit
menjadi mudah serta apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
4.
Persiapan
matang
Ingat,
beasiwa diperebutkan oleh banyak orang, karena itu semua orang akan berlomba
lomba menjadi terbaik dan memenangkan beasiswa tersebut. Untuk memperoleh
kemenangan (victory) maka persiapan
yang matang merupakan kuncinya. Pepatah Yunani sangat sempurna menggambarkan
hal ini “amat victoria curam” atau
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “victory loves preparation”
5.
Jangan
takut gagal
Kegagalan
berarti kemenangan yang tertunda. Anda akan menang bila anda terus mencoba. Yakinlah,
bahwa jika anda berhenti mencoba anda tidak akan pernah tahu seberapa dekat
sebenarnya kemenangan itu dengan anda. Kegagalan itu hendaklah dijadikan
sebagai pengalaman dan pembelajaran berharga, dengan demikian kita akan tahu
apa yang menjadi titik kelemahan kita dan memperbaikinya untuk masa yang akan
datang. Jadi untuk memenangkan beasiswa, jangan pernah takut akan kegagalan. “WINNING is a gold, LOOSING could be a
silver, but FIGHTING definitely an honour”.
Semua tips
dan trik di atas merupakan kiat-kiat yang telah diajarkan oleh para pemenang beasiswa.
Kita bisa menjadi bagian dari mereka, tentu saja kita juga diharuskan mengikuti
kiat-kiat mereka dengan style-nya
kita. Selain hal tersebut di atas ada tips
yang lainnya yang bisa anda yakini bisa membawa anda pada kemenangan
tersebut. Terakhir, dan tak kalah pentingnya, selalu panjatkan doa kepada Allah
sang maha kuasa agar kita diberikan jalanNYA.
Selamat
berjuang !
Sangat bermanfaat! Terima kasih informasinyaa. Semoga suatu hari nanti bisa ikutan dapat beasiswa. Amiin. Ya penting berdoa dan berusaha kan? :)
BalasHapus