Aplikasi perkiraan cuaca menunjukkan suhu udara
setempat sebesar 28 derajat celcius, suhu yang cukup nyaman untuk ukuran musim
panas kota Adelaide yang biasanya bisa mencapai angka 46. Sementara itu, langit
kota Adelaide seperti biasanya selalu menyuguhkan pemandangan biru yang begitu
indah untuk dipandang. Tampak sesekali burung Australia Magpie, sejenis murai
berterbangan kesana – kemari, berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain
serta riuh berkicau seolah-olah turut bagian dalam menyemarakkan acara. Angin
yang berhembus sepoi – sepoi menambah lengkap kesempurnaan perayaan Australia
Day yang jatuh setiap tanggal 26 Januari.
Seperti tahun - tahun sebelumnya, perayaan Australia
Day di kota Adelaide selalu dikemas dalam 3 kegiatan utama yaitu
parade seni budaya, konser musik dan pertunjukan kembang api. Parade seni dan
budaya dimulai dari Franklin Street sebagai titik awal parade dan
berjalan kira - kira sepanjang 1.2 km ke Elder Park sebagai titik akhir
parade. Titik inilah yang menjadi pusat perhelatan Australia Day dimana
setiap peserta parade berkumpul untuk menikmati konser musik dan pertunjukan
kembang api akhir acara.
Berbagai atraksi dan penampilan disuguhkan dalam
kegiatan parade, mulai dari tari-tarian, peragaan busana, pertunjukan alat
musik dan kesenian hingga teriakan yel-yel. Peserta parade pun cukup beragam,
mulai dari komunitas warga lokal South Australia seperti South Australia Metro Fire Service hingga komunitas warga
internasional yang ada di Adelaide seperti komunitas warga India, warga Brazil,
warga China dan tak ketinggalan komunitas warga Indonesia.
Parade Indonesia dibawah komando Australia Indonesia
Association (AIA) kali ini menjadikan Wonderful
Indonesia sebagai tema parade. Dalam kesempatan ini, peserta parade ingin
menunjukkan pada dunia internasional khususnya Australia tentang kekayaan dan
keberagaman budaya bangsa Indonesia. Pada parade komunitas Indonesia ini
terdapat lebih kurang 200 peserta yang terlibat yang menjadikan komunitas ini
sebagai salah satu komunitas dengan peserta parade terbanyak.
Parade seni budaya Indonesia diawali oleh pasangan
yang mengenakan baju adat lengkap sembari membawa poster burung garuda, lambang
Negara Republik Indonesia. Dibelakangnya, telah terlihat 22 penari yang sedang
menarikan Tari Jai asal Nusa Tenggara Timur, lalu diiringi dengan Tarian Tor-tor
asal Sumatera Utara. Parade kemudian dilanjutkan oleh penampilan dua penari
Bali yang menampilkan gerakan yang luar biasa indahnya serta busana yang sangat
menarik perhatian. Tari Saman, tarian asal provinsi Aceh juga ambil bagian
dalam parade ini. Terdapat 22 penari Saman yang terlibat dalam parade ini
dengan komposisi 12 penari saman cilik dan 12 penari saman dewasa. Peragaan
busana baju adat dari berbagai provinsi serta Tari Papua juga ikut andil.
Parade Seni Budaya Indonesia ditutup oleh penampilan grup Reog, Rebana dan
Ondel-ondel.
Lelah berpawai, semua peserta parade Indonesia
berkumpul di salah satu titik di Elder
Park dengan posisi menghadap panggung utama. Disana para peserta parade
disuguhi Mie Aceh Makpit yang sudah terkenal rasanya di kalangan diaspora
Indonesia yang tinggal di Adelaide. Saya memperoleh tanggung jawab di bagian
ini dan memastikan semua peserta mendapat bagian. Tugas ini menjadikan saya sebagai
pemain di belakang layar dan tidak bisa tidak terlibat langsung dalam kegiatan
parade. Namun begitu, saya cukup menikmati peran dan tanggung jawab yang
diberikan. Terdapat kepuasan tersendiri melihat para peserta menikmati Mie Aceh
yang disajikan dengan lahap sembari mendengarkan konser musik yang salah satu
acaranya diisi oleh Samantha Jade, pemenang The
X Factor Australia tahun 2012.
Mie Aceh Makpit sembari menikmati konser musik di
bawah langit Adelaide yang mulai beranjak senja. Sebuah kombinasi yang pas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar