Jumat, 28 Februari 2014

Pemilihan alternatif

Tulisan yang sedang anda baca ini merupakan satu dari sekian banyak tulisan yang membahas tentang “pilihan-pilihan” di dalam hidup. Ya, pilihan-pilihan di dalam hidup, sama sekali anda tidak salah dalam membaca atau mengeja-nya. Bukanlah hal yang aneh jikalau ada yang mengatakan atau bertanya mengapa begitu ada banyak pembahasan, uraian ataupun penjelasan mengenai pilihan-pilihan dalam kehidupan ini. apakah itu melalui media cetak maupun elektronik, audio ataupun visual, verbal atau spasial. Terlepas dari jawaban-jawaban yang akan muncul dari pertanyaan itu, apakah itu jawaban logis maupun intuitif, namun aku tetap memilih untuk menuliskan mengenainya, tentu saja dalam sudut pandang dan perspektif tersendiri.
Harus kita akui bahwa kehidupan memang menyimpan “misteri”. Sengaja ejaan  itu dibuat dalam tanda kutip agar frase itu tidak diterjemahkan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kesan horror, seram dan sebagainya. Namun kata tersebut diartikan bahwa kehidupan seringkali untuk memberi kita “kejutan-kejutan” yang kadang-kadang tidak pernah kita duga-duga sebelumnya dan bahkan mungkin agak betentangan atau berlawanan dengan logika. Contoh sederhananya adalah betapa banyak kita melihat orang yang sudah susah payah belajar, berusaha, berdoa dan bertawakkal dengan sungguh-sungguh sekalipun tetapi tidak menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap apa yang dicitakannya (Tetapi, saya tetap yakin dan selalu yakin bahwa Allah SWT selalu melihat usaha dan doa hambaNya, mengenai hasil mungkin penilaian yang tampak tidak sesuai dengan scenario paripurna_Nya). Sementara di sisi yang lain ada orang dengan usaha minimal bisa memperoleh hasil maksimal (sekali lagi yang dijadikan parameter disini adalah sesuatu yang tampak/berwujud). Inilah yang saya maksudkan dengan kejutan-kejutan atau misteri yang dihadiahkan kehidupan ini yang sedikit banyak keluar  dari “pakem logika”.
Salah satu faktor kemisterian itu sendiri adalah adanya ketidakpastian terhadap masa yang akan datang. Ketidakpastian merupakan hal yang pasti terhadap masa depan. Ketidakpastian selalu mengandung resiko, karena itu perusahaan berlomba-lomba memperoleh informasi sebanyak, secepat dan seakurat mungkin guna meminimalisir ketidakpastian atau resiko tersebut. Resiko tidak pernah bisa dihilangkan, yang paling memungkinkan adalah bagaimana kita bisa merekayasa ketidakpastian itu sehingga diperoleh resiko minimal (dalam bahasa produktivitas dikenal dengan optimization approach). Salah satu bentuk rekayasa itu adalah pengambilan keputusan (decision making) terhadap alternatif-alternatif atau pilihan-pilihan yang tersedia.


Pemilihan alternatif atau pengambilan keputusan bukanlah perkara remeh- temeh. Apalagi pada saat kita dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan kita untuk membuat satu dari beberapa pilihan keputusan. Keputusan yang kita ambil menjadi lebih kompleks kala pilihan yang diambil terus memunculkan percabangan pilihan yang baru dan serta cabang tersebut juga memberikan alternative pilihan yang harus ditentukan.
          Ada beberapa teori yang menggambarkan tentang pengambilan keputusan. Pertama, keputusan bisa diambil melalui perhitungan yang matang dengan memperhatikan setiap kelebihan dan kekurangan masing-masing alternative, dari perhitungan tersebut dilakukan perbandingan yang menghasilkan keunggulan tertentu dari sebuah pilihan (teori x). di sisi lain adapula yang mengganggap bahwa pilihan adalah keputusan yang tepat bila diambil berdasarkan gerak hati pertama. Orang yang berpandangan ini percaya bahwa hati manusia pada dasarnya bersih dan memiliki intuisi tinggi untuk memilih yang terbaik. Namun seiring dengan masuknya logika dan pemikiran yang berasal dari otak menyebabkan kepekaan hati menjadi luntur sehingga tidak lagi mampu memilih dengan tepat. Karenanya mereka yang berpandangan pada teori ini langsung memilih tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan pilihan-pilihannya.
Sebenarnya tidak ada pilihan yang buruk, terlepas dari apapun hasil yang kita peroleh setelah pengambilan keputusan itu. Semua pilihan yang diambil bisa menjadi pilihan yang terbaik dengan catatan keputusan itu dibuat berdasarkan kata hati, bukan paksaan dari luar. Dan yang lebih penting lagi, bagaimana kita bisa bertanggung jawab atas pilihan yang telah diambil dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Inilah esensi penting dari sebuah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan berbasis tanggung jawab dan kedewasaan. pertanyaannya sudahkah anda membuat keputusan seperti itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar