Tulisan yang sedang anda
baca ini merupakan satu dari sekian banyak tulisan yang membahas tentang “pilihan-pilihan”
di dalam hidup. Ya, pilihan-pilihan di dalam hidup, sama sekali anda tidak
salah dalam membaca atau mengeja-nya. Bukanlah hal yang aneh jikalau ada yang
mengatakan atau bertanya mengapa begitu ada banyak pembahasan, uraian ataupun
penjelasan mengenai pilihan-pilihan dalam kehidupan ini. apakah itu melalui media
cetak maupun elektronik, audio ataupun visual, verbal atau spasial. Terlepas dari
jawaban-jawaban yang akan muncul dari pertanyaan itu, apakah itu jawaban logis
maupun intuitif, namun aku tetap memilih untuk menuliskan mengenainya, tentu
saja dalam sudut pandang dan perspektif tersendiri.
Harus kita akui bahwa
kehidupan memang menyimpan “misteri”. Sengaja ejaan itu dibuat dalam tanda kutip agar frase itu
tidak diterjemahkan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kesan horror, seram
dan sebagainya. Namun kata tersebut diartikan bahwa kehidupan seringkali untuk memberi
kita “kejutan-kejutan” yang kadang-kadang tidak pernah kita duga-duga
sebelumnya dan bahkan mungkin agak betentangan atau berlawanan dengan logika. Contoh
sederhananya adalah betapa banyak kita melihat orang yang sudah susah payah
belajar, berusaha, berdoa dan bertawakkal dengan sungguh-sungguh sekalipun tetapi
tidak menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap apa yang dicitakannya (Tetapi,
saya tetap yakin dan selalu yakin bahwa Allah SWT selalu melihat usaha dan doa
hambaNya, mengenai hasil mungkin penilaian yang tampak tidak sesuai dengan scenario
paripurna_Nya). Sementara di sisi yang lain ada orang dengan usaha minimal bisa
memperoleh hasil maksimal (sekali lagi yang dijadikan parameter disini adalah
sesuatu yang tampak/berwujud). Inilah yang saya maksudkan dengan
kejutan-kejutan atau misteri yang dihadiahkan kehidupan ini yang sedikit banyak
keluar dari “pakem logika”.
Salah satu faktor
kemisterian itu sendiri adalah adanya ketidakpastian terhadap masa yang akan
datang. Ketidakpastian merupakan hal yang pasti terhadap masa depan. Ketidakpastian
selalu mengandung resiko, karena itu perusahaan berlomba-lomba memperoleh
informasi sebanyak, secepat dan seakurat mungkin guna meminimalisir
ketidakpastian atau resiko tersebut. Resiko tidak pernah bisa dihilangkan, yang
paling memungkinkan adalah bagaimana kita bisa merekayasa ketidakpastian itu
sehingga diperoleh resiko minimal (dalam bahasa produktivitas dikenal dengan optimization approach). Salah satu
bentuk rekayasa itu adalah pengambilan keputusan (decision making) terhadap alternatif-alternatif atau
pilihan-pilihan yang tersedia.
Pemilihan alternatif atau
pengambilan keputusan bukanlah perkara remeh- temeh. Apalagi pada saat kita
dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan kita untuk membuat satu dari beberapa
pilihan keputusan. Keputusan yang kita ambil menjadi lebih kompleks kala
pilihan yang diambil terus memunculkan percabangan pilihan yang baru dan serta
cabang tersebut juga memberikan alternative pilihan yang harus ditentukan.
Ada
beberapa teori yang menggambarkan tentang pengambilan keputusan. Pertama, keputusan
bisa diambil melalui perhitungan yang matang dengan memperhatikan setiap
kelebihan dan kekurangan masing-masing alternative, dari perhitungan tersebut
dilakukan perbandingan yang menghasilkan keunggulan tertentu dari sebuah
pilihan (teori x). di sisi lain adapula yang mengganggap bahwa pilihan adalah
keputusan yang tepat bila diambil berdasarkan gerak hati pertama. Orang yang
berpandangan ini percaya bahwa hati manusia pada dasarnya bersih dan memiliki
intuisi tinggi untuk memilih yang terbaik. Namun seiring dengan masuknya logika
dan pemikiran yang berasal dari otak menyebabkan kepekaan hati menjadi luntur
sehingga tidak lagi mampu memilih dengan tepat. Karenanya mereka yang
berpandangan pada teori ini langsung memilih tanpa terlebih dahulu
mempertimbangkan pilihan-pilihannya.
Sebenarnya tidak ada
pilihan yang buruk, terlepas dari apapun hasil yang kita peroleh setelah
pengambilan keputusan itu. Semua pilihan yang diambil bisa menjadi pilihan yang
terbaik dengan catatan keputusan itu dibuat berdasarkan kata hati, bukan
paksaan dari luar. Dan yang lebih penting lagi, bagaimana kita bisa bertanggung
jawab atas pilihan yang telah diambil dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Inilah
esensi penting dari sebuah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
berbasis tanggung jawab dan kedewasaan. pertanyaannya sudahkah anda membuat keputusan
seperti itu?